PENALARAN
DEFINISI
PENALARAN
•
Penalaran
merupakan suatu corak atau cara seseorang mengunakan nalarnya dalam menarik
kesimpulan sebelum akhirnya orang tersebut berpendapat dan mengemukakannya
kepada orang lain.
- Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah proses
penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum
berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus.
- Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah proses
penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap
yang berlaku khusus
berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum.
PROPOSISI
•
Suatu
proses berfikir yang berusaha menghubungkan fakta yang diketahui menuju ke pada
suatu kesimpulan.
INFERENSI
DAN IMPLIKASI
- Inferensi (infere) : menarik kesimpulan.
Ø proses untuk menghasilkan informasi
dari fakta yang diketahui.
- Implikasi (implicare) : melibat / merangkum.
Ø rangkuman, sesuatu yang dianggap ada
karena sudah di rangkum dalam fakta/ evidensi itu sendiri.
EVIDENSI
•
Semua
fakta yang ada, yang dihubung-hubungkan untuk membuktikan adanya sesuatu.
•
Evidensi
merupakan hasil pengukuan dan pengamatan fisik yang digunakan untuk memahami
suatau fenomena.
Wujud Evidensi
evidensi berbentuk data & informasi
(keterangan yang diproleh dari sumber tertentu).
CARA MENILAI AUTORITAS
•
Untuk
menilai suatu autoritas, penulis dapat memilih beberapa cara pokok sbagai
berikut:
1. Tidak mengandung Prasangka
artinya
pendapat disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh para ahli
atau didasarkan pada hasil eksperimen yang dilakukannya.
2.
Pengalaman dan Pendidikan Autoritas
Pendidikan yang diperoleh harus
dikembangkan lebih lanjut dalam kegiatan sebagai seorang ahli. Pengalaman yang
diperoleh autoritas, penelitian yang dilakukan, presentasi hasil penelitian dan
pendapatnya akan memperkuat kedudukannya.
3.
Kemashuran dan Prestise
Faktor
ketiga yang harus diperhatikan adalah meneliti apakah pernyataan atau pendapat
yang akan dikutip sebagai autoritas hanya sekedar bersembunyi dibalik
kemashuran dan prestise pribadi di bidang lain. Apakah ahli menyertakan
pendapatnya dengan fakta yang menyakinkan.
4.
Koherensi dengan Kemajuan
Hal
keempat adalah apakah pendapat yang diberikan autoritas sejalan dengan
perkembangan dan kemajuan zaman atau koheren dengan pendapat sikap terakhir
dalam bidang itu. Untuk memperlihatkkan bahwa penulis benar-benar siap dengan
persoalan yang tengah diargumentasikan.
SILOGISME DAN ENTIMEN
DEFINISI SILOGISME
Bentuk Penalaran dengan cara
menghubung-hubungkan dua pernyataan yang berlainan untuk dapat ditarik
simpulannya
JENIS SILOGISME
•
Silogisme
Kategorial
•
Silogisme
hipotesis
•
Silogisme
alternatif
UNSUR-UNSUR YANG TERDAPAT DALAM SILOGISME
- Premis Umum (Premis Mayor) à menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu (A) memiliki sifat atau hal yang tersebut pada (B)
- Premis Khusus (Premis Minor) à menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (C) adalah anggota golongan tertentu (A)
- Simpulan: menyatakan bahwa sesuatu atau seseoarng itu (C) memiliki sifat atau hal yang tersebut pada B
SILOGISME KATEGORIAL
(GOLONNGAN)
•
Silogisme kategorial adalah salah satu premis
merupakan anggota premis yang lain.
•
Rumus:
PU:
Semua A=B
PK:
Semua C=A
S : Semua C=B
SILOGISME NEGATIF
•
Ciri silogisme negatif yaitu ada kata bukan atau
tidak
•
Contoh:
PU:
Siswa yang baik selalu mengerjakan pekerjaan rumah
PK:
Asep Bukan Siswa yang baik
S : Asep tidak mengerjakan pekerjaan rumah
SILOGISME HIPOTESIS
•
Silogisme hipotetis adalah silogisme yang memiliki
premis mayor berupa proposisi hipotetis (jika), sementara premis minor dan
kesimpulannya berupa proposisi kategoris.
•
Contoh:
PU: Jika
hari ini tidak hujan, saya datang ke rumahmu
PK: Hari ini ujan
S : Saya tidak datang ke rumahmu
SILOGISME ALTERNATIF
•
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri
atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
•
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya
membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif
yang lain.
•
Contoh
PU: Boim berada di Bandung atau Bogor
PU: Boim berada di Bandung atau Bogor
PK:
Boim berada di Bandung
K : Boim tidak berada di Bogor
ENTIMEN
•
Suatu silogisme yang tidak mempunyai premis mayor
karena premis mayor itu sudah diketahui secara umum, yang dikemukakan hanya
premis minor dan simpulan.
•
Rumus:
C=B karena
C=A
PENALARAN INDUKTIF
•
menurut
Shurter dan Pierce (dalam Shofiah, 2007: 14) penalaran induktif adalah cara
menarik kesimpulan yang bersifat umum dari kasus-kasus yang bersifat khusus.
•
Aspek
dari penalaran induktif dibagi menjadi 3 bagian, yaitu pargaraf generalisasi,
analogi dan kausal.
DEFINISI GENERALISASI
•
Proses
penalaran berdasarkan pengamatan atas sejumlah gejala dengan sifat-sifat
tertentu mengenai semua atau sebagaian dari gejala serupa.
•
Dari
sejumlah fakta atau gejala khusus yang diamati ditarik kesimpulan umum tentang
sebagian atau seluruh gejala yang diamati itu.
•
Di dalam
pengembangan karangan, generalisasi perlu ditunjang atau dibuktikan dengan
fakta-fakta, contoh-contoh, data statistik, dan sebagainya yang merupakan
spesifikasi atau ciri khusus sebagai penjelasan lebih lanjut.
JENIS-JENIS GENERALISASI
- Generalisasi dengan loncatan induktif.
Generalisasi dengan loncatan Induktif adalah
generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomena yang diselidiki
diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh
:
Hampir seluruh remaja di Indonesia sudah
menggunakan handphone Blackberry.
- Generalisasi tanpa loncatan induktif
Generalisasi
tanpa loncatan induktif adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang
menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh
: sensus penduduk.
DEFINISI ANALOGI
•
Analogi adalah penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang banyak mengandung
persamaan. Dengan kesamaan tersebut dapatlah ditarik kesimpulannya.
JENIS-JENIS ANALOGI
- Analogi induktif.
Analogi induktif, yaitu analogi yang disusun
berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa
apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua.
Contoh:
Nindy terpaksa
dicutikan dari Universitas Gunadarma karena terlambat mengisi KRS. Tria juga
akan di cutikan dari Universitas Gunadarma jika dia terlambat mengisi KRS.
2.
Analogi
deklaratif.
Analogi deklaratif merupakan metode untuk
menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan
sesuatu yang sudah dikenal.
Contoh
:
Metode pengajaran yang diberikan oleh dosen
kepada mahasiswanya haruslah memiliki waktu yang efektif. Pemberian materi
kepada mahasiswa sebaiknya sesuai dengan kapasitas mahasiswa sejauh mana
mahasiswa dapat menampung materi yang diberikan. Sama halnya dengan ember yang
terus menerus diisi air, pada akhirnya akan tumpah juga jika terus menerus
diisi dengan air.
KAUSALITAS (SEBAB AKIBAT)
• Proses penalaran yang diperoleh dari
gejala-gejala yang saling berhubungan.
• Hubungan kausal ada tiga jenis, yaitu sebagai
berikut:
- Sebab – Akibat à Sebab – akibat ini berpola A menyebabkan B.
- Akibat – Sebab à Akibat – sebab ini berpola Akibat dari B
- Sebab-akibat 1 akibat 2 à suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua. Demikian seterusnya hingga timbul beberapa akibat.
TEORI
•
Teori
adalah suatu pemikiran, penelaahan, bisa juga penelitian, yang telah diakui
kebenarannya secara ilmiah.
FUNGSI TEORI
- Menjelaskan hakikat dan makna dari sesuatu yang diteliti
Mis: jika penelitian yang dikaji adalah
motivasi, maka untuk mengetahui dan menjelaskan tentang
motivasi tersebut dapat dilihat melalui teori
- Menjelaskan hubungan sesuatu yang diteliti dengan hal lainnya.
Mis: menjelaskan hubungan motivasi dengan
prestasi kerja
- Landasan untuk menyusun hipotesis penelitian.
Mis: Teori menyatakan bahwa motivasi
berpengaruh terhadap prestasi kerja. Maka hipotesisnya adalah ”ada pengaruh
motivasi terhadap prestasi kerja”, bunyi hipotesis ini sama seperti apa yang
dinyatakan teori tersebut
4.
Acuan untuk membahas hasil penelitian
Mis: dari hasil penelitian
yang telah dilakukan (bab IV
skripsi) diperoleh hasil bahwa ada pengaruh motivasi terhadap kinerja, maka
untuk membahas hasil penelitian ini, kita bisa mengkaitkannya dengan teori (bab II skripsi)
SUMBER TEORI
- Buku teks (text book)
- Jurnal (terbitan hasil penelitian ilmiah)
- Proseding (kumpulan makalah seminar ilmiah)
- Dll
HIPOTESIS
•
Hipotesis
adalah dugaan/jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang telah
dirumuskan
•
Hipotesis
terlahir dari teori atau pengalaman empiris. Jika teori menyatakan bahwa A berpengaruh
terhadap B, maka hipotesisnya adalah A berpengaruh terhadap B.
INDUKSI DALAM METODE EKSPOSISI
•
Eksposisi
adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang dimana
isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan atau memberikan pengertian
dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat.
•
Karangan
ini berisi uraian atau penjelasan tenta
ng suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.
ng suatu topik dengan tujuan memberi informasi atau pengetahuan tambahan bagi pembaca.
LANGKAH MENYUSUN EKSPOSISI
- Menentukan topik/tema
- Menetapkan tujuan
- Mengumpulkan data dari berbagai sumber
- Menyusun kerangka karangan sesuai dengan topik yang dipilih
- Mengembangkan kerangka menjadi karangan eksposisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar